Selasa, 10 Juni 2014

SOBAT (PART ONE)

Sobat. Gue beruntung memiliki mereka. Para srikandi cinta yang selalu semangatin gue.

First. Dia nelva permana sari. Sejarah kita dimulai pas kita masih pake seragam Abu-abu dan ditakdirkan bertemu dikampus Tembesu. Kita sering menggila bareng, narsis bodoh, bahkan dulu hal yang paling lucu yang gue ingat adalah, saat kelas satu SMA, tepatnya dikelas 10A saat pelajaran lagi kosong, ga ada guru. Tiba2 anak dikelas pada jerit ( ups sebagian aja), yakni .. and the genks ngabarin kalo di WC ada hantunya, ada cewek menangislah. Tentang WC, saat itu WC kami ada dua tempat yakni di dekat kantin ( belakang gedung serbaguna) dan di dekat Sumur (asrama cewek) maka yang jadi tersangka WC dalam cerita ini adalah WC dekat sumur. Haahhahah, semua orang juga tau kalau di sumur itu kadang menyimpat sejuta misteri :p. Sontak kita semua juga takut. Tapi berhubung si Nelva mau ke WC, akhirnya gue temeni dia ke WC juga, jadilah baru berapa tapak menuruni anak tangga, kami mendengar seseorang didalam WC menggedar gedor pintu sambil menjerit.gue yang memiliki nyali penakut sontak mundur beberapa langkah, eh si Nelva malah mempercepat langkahnya. Akhirnya “ Ncep, buruan kesini, ado yang nangis nah”. Gue pun turun. Jadi ceritanya kita mendobrak pintu WC, dan terlihat lah sesosok tubuh manusia (garis bawahi manusia, jadi bukan hantu kayak yang dibilang and the genk). Ya, dia Ardalina (semoga Nelva masih ingat). Gue masih ingat dia sambil nangis2, terdiam di dalam WC, bilang WC tiba-tiba terkunci, dan dia ga bisa membuka pintunya. Akhirnya kami pun menjadi pahlawan kesiangan (yah karena kejadiannya kira2 jam 10 pagi). Ngomong- ngomong masalah terkurung di WC, pas kuliah guejuga nemuin teman gue yang sama ceritanya “terkurung di WC” lebih tepatnya terkunci. Badannya gemetar, dan tetap menangis tersedu-sedu. Sambil bilang “aku takut Sep”. padahal hari itu kami lagi UAS, dan gue Cuma bisa kasih minyak kayu putih sambil bilang tenang yah. (hmm, kalo aja temen gue itu umurnya 8 taunan, bisa lah diajak kewarung, beliin lollipop milkita, biar ga nangis lagi).  Dan well , korban itu namanya Uci Astari. Entahlah , masalah WC mungkin sama kayak sumur, punya misteri tersendiri. Sama misteriusnya tentang cerita sebuah persahabatan. Oke gan , lanjut lagi  ceritanya. Jadi bagi gue Nelva adalah Sosok yang udah kasih tau gue kalau gue itu berharga disaat gue lagi down, merasa diabaikan, merasa dibohongi, merasa ditinggalkan, maka dia adalah sebentuk hati yang lain yang ngingatin gue  bahwa “ diri gue apa adanya adalah berharga, ga peduli siapa pun yang udah buat loh ngerasa ga berharga, rendah, baginya gue adalah sesosok hati yang special. J (gue baca di blognya).
Maka ketika gue mulai ngerasa rendah, ga pantas, ngerasa bahwa gue ga ada artinya, maka gue ingat dia. Dari situ gue mulai ingat, gue punya papa mama, kakak adik, keluarga yang utuh, yang masih diberi nafas kehidupan yang sempurna, gue juga punya sohib2 gue, yang meski pun jauh dimata tapi dekat di hati. (walau pun gue sebenarnya lebih sering cekcok, tapi itu lah bumbunya)
Selanjutnya. Kwangkayi alias Cici Wulandari J. Bagi gue dia adalah kotak mantra gue. Tiap gue ada apa2, curcol, gue selalu ngadu ama dia. Tanpa perlu piker panjang dia bisa jaga rahasia apa ga, yang jelas dia adalah lemari besi gue, yang bikin gue ngerasa safe walaupun kenyataannya pas ketemu kami banyak cekcok. Kadang gue juga nyesel, kenapa pas ditelepon kerjaan gue selalu aja bertengkar. Hua :’( .
Dia adalah sohib gue yang menyematkan do’a2nya buat gue lewat diam. Dia adalah srikandi termuda, tapi dewasa. Omongannya kadang absurd, aneh, kadang juga mimpinya ketinggian, tapi dia adalah sohib gue yang sederhana. :p gue butuh dia sebagai sandaran gue. Bagaimana pun pas gue nangis, terus sms dia, gue ga lagi nangis. Hahaahah malah ketawa dan rusuh lagi ama dia. Dan setiap kesepian, kerinduan ini utuh milik dirinya, rindu untuk bercerita tanpa perlu kamu khawatir umur mu berapa, tapi kamu tetap bisa menimati waktu dengannya layaknya anak kecil.

Third. Kami memanggilnya Wena. Dia adalah orang pertama yang mengajarkan tentang sahabat. Kalimatnya yang sangat gue ingat saat kami SMP dulu adalah “ sahabat itu ga perlu banyak guys, sedikit aja ! yang penting dia bisa kita percaya.” Dia juga sempet ngutip perkataan Aibara (tokoh kartun di Detective Conan) “ sahabat itu bukan seperti minuman kaleng, ketika kamu dahaga kamu mencarinya, ketika selesai, tinggal kau buang ke tong sampah”. Kalimat itu masih teriang jelas, bahkan dulu pernah gue masukin di puisi tugas SMA. Wena juga adalah mozaik kehidupan gue yang ngejelasin “ sahabat itu bayangan kita guys”. Well , semenjak kenal Wena dan Kwangkayi, gue jadi suka westlife. Suka hingga narsis bikin bingitss hahaha. Narsis yak arena tetap PD mau nyanyi depan mereka meskipun salah lirik. Hingga dari kesukaan westlife inilah, yang bikin gue sukka dengan mata pelajaran yang mungkin sebagian orang tidak sukka yakni BAHASA INGGRIS. Gue, bahagia sekali mengenal mereka. Dulu pas zaman SMP, kita pernah nongkrong di dekat PDAM, terus gue yang saat itu memiliki rating tertinggi sebagai “secret admirer” bertemu dengan seseorang yang gue suka :D. dan seperti biasa, seorang sahabat pasti bakal bercandain perasaan kamu “ bilang cie-cie”. (ada yang pernah nonton A little thing called Love, di bagian Nam ketemu sama kakak kelasnnya Shone, dan teman2nya mulai senyum masam cekikikan, mungkin seperti itulah kami dulu) :D. aaahhhh, nostalgia membuat gue pengen balik ke masa itu.
Wena yang nama panjangnya Wenti Liana adalah sesosok jiwa yang bikin gue percaya ama mimpi2 gue, kita pernah bermimpi tentang kehidupan kuliah kita nanti. Kita akan merubah tampilan stylish, terus kita kan mulai berbisnis. Itu mimpi kita guys, dan tetap hanyalah sebuah mimpi. Kita juga pernah teriakin mimpi kita di rindam, daerah perumahan tentara. Dan kita kita berhasil meraihnya kita akan kembali ketempat itu. Nyatanya yang dulu gue teriakin adalah gue pengen jadi dokter, dan kini berbeda. Dulu gue menjadi bayangan dia, selalu pengen bareng dia. Saat SMA, selalu berharap satu kelas dengan dia, nyatanya hanya bertetanggaan. Tapi kita sempat satu eskul ‘badminton’ dan kita namain grup kita ‘Kecap’. Sebuah nama rahasia. :p . satu organisasi ‘PMR’ juga yang kadang sempat membuat dia kesal ama gue tentang kenapa senior selalu bangga2in gue. Semua benar, sahabat itu adalah bayangan kita. Dia ngajak buat satu kamar asrama, tapi gue malah milih yang lain. Hingga tetap pada takdir kita , kita selalu tetanggaan. Dan lagi, terlebih , gue sadari gue tiba2 jadi sok sibuk apalagi terkait mengikuti lomba. Mereka yang pas selesai lomba dating buat nemuin gue, kasih congratz, tapi gue Cuma nanggapinnya bentar, terus gue bilang gue mau temeneni temen gue buat ambil CD tugas kelasm jadilah mereka pada kecewa, dan hujan pun jadi saksinya. Mianhe yo, I’m so sorry… SIWA LILANRITSU, dan DEWCHIP. Pada akhirnya sesuatu yang namanya ‘perubahan’ itu nyata dalam kisah ini. Perubahan yang bikin kami tak bisa sedekat dulu. Lupakan, tak da gunanya sesal sekarang. Toh kita tetap baik2 saja :D.
To be continued…..