Sabtu, 16 Juli 2011

straigt from my heart

Tuhan...
ketika aq menagis dalam kesendirian...
saat itu aq tidak meminta siapapun untuk menemani q dan merasakan sakit yang ada...
cukup berat menanggung itu...
ada tangis yang menyesakkan dada...
ada kecewa yang menggores hatiii.....
dan semua terasa semu...

saat itu ku kuatkan hati ini untuk senantiasa percaya bahwa mungkin belum saatnya aq temukan yang namanya sahabat itu...

semenjak saaat itu juga...
aq biasakan diri ini tanpa seorang 'sahabat'
semua sama .... adalah teman...
dan saat itu aq pun tak berharap aq bisa menjadi sahabat bagi siapapun..
aq pun tak meminta agar aq berarti dalam kehidupan nya....

aq tak pernah meminta itu...

karena yang aq tau,
karena yang aq lihat...
aq tak pernah berarti...
tak pernah dibutuhkan...
dan tak peernah berperan dalam siklus kebahagiaan mereka....

benarkan ???
aku tidak berbohong....

hanya ketika keinginan tertentu, baru namaku terbesit di benak mereka...

tak mengapa...
aq cukup tau diri tentang ini...
karena aq hanyalah sebuah jiwa...
yang kerap kali merasa lelah...
yang terkadang lupa dengan kesibukan yang ada...
dan yang tak mungkin selamanya bisa memenuhi pa yang di mereka inginkan...
well, aq belum bisa kasih apa apa....
tapi Tuhan, kenapa ketika jiwa ini benar2 merasa lelah...
ketika ia hanya ingin meminta untuk memejamkan mata ini dan terlelap dengan nyaman,
seorang teman tak mampu mengerti aq lelah yang ada...
tak bisakah ia rasakan bahwa lelah ini telah menjadi sakit ditubuhku......
jika sebuah pertemanan seperti ni..
lantas dimana ku temukan ketenangan hatiii........
rasanya aq tak mau lagi mendengar abstrak dari seorang teman...
rasanya....
kesendirian itu telah menyatu dalam hidupku....
mungkin aq harus cukup bijak untuk mengatakan..
"tak selamanya sendiri itu menyedihkan...."
yaaaaaa......
tak mengapa sendiri....
setidaknya aq takkan menyakiti hati lebih banyak lagiiii

This is about Rasa

Tentang  Rasa

Ingin rasanya ku ungkapkan rasa rindu ku padamu
Rasa rindu yang aq pun tak pernah mengerti kenapa tak pernah usai
Rasanya sudah cukup lama rasa ini membelenggu hatiku yang terisolasi dalam masa lalu.
Yang masih terbuai akan beda yang kau pautkan pada diriku.

Nyatanya kini kau adalah serpihan masa laluku
Dan tak ada yang tau pasti , apakah kau pun akan menjadi masa depanku ???
Hanya DIA yang tau pasti.

Maka , jikapun iya hanya bagian masa laluku,
Q ingin menyudahi  ini dari orbit hatiku.
Q ingin yang tersisa nantinya adalah rasa biasa , tak ubahnya seorang teman.
Q ingin mencukupkan ini dengan kata “TERIMA KASIH”  pada mu.
Ingin tersenyum , meraup kemenangan bersama sang waktu karena aq mampu kalahkan rasa ini.

Tapi, tak pernah aq bayangkan seperti apa rasa ini ketika tumbuh menjalar di hatiku.
Tak pernah q tau , mengendap atau berhomogensasi di relung  jiwaku.
Q tak pernah tau tentang teori tumbuhnya sebuah rasa hingga kehidupan memintanya berakhir…
Aq tak pernah tau tentang itu…

Selalu saja kalah saat q mulai menentang apa yang aq rasakan ..
Kekalahannya tentu saja bukan karena kelemahan.
Namun karena sampai detik ini , aq tak dapat menyangkal bahwa kau telah menjadi bagian dari hatiku.
Masih hingga detik ini…
Dan sungguh, yang aq sesali aq tetap mengagumimu dalam ketudaktauanmu tentang rasaku.

Apakah aq bodoh ? karena mengharapkan sesuatu yang hampa ?
Apakah aq psikopat ? karena menggilaimu dalam diam ?
Ataukah aq terlalu bijak untuk menahan rasa sakit ini ???

Entahlah ,
Sindrom cinta ini mengusikku saat ia menyakini ada ruang tuk  kembali.
Berkondensasi di hatiku hingga kadang gerimispun menghampiri.
Berevolusi  menjadi rindu, benci ,  bahagia seperti spectrum warnaa.
Membuat siklus harapan tanpa akhir.

Ya … setelah tersusun untaian kata untukmu, aq akui “aq bodoh”.
Cukup malu untuk mengakuinya.
Tapi aq takkan pandai jika tak mengalaminya dahulu.
Kata – kata itu berbaris rapi, tersusun seperti jajaran gerbong kereta api.
Punya isi dan fungsi yang berbeda…
Namun satu hal yang pasti, takkan berarti jika yang lain hilang.

Cintaku padamu sangat sederhana ,
Sesederhana uji kualitatif kation anion dengan reaksi selektif dan spesifik.., tergolong kuat dan hanya setia padamu… J
Tak perlu gravimetric untuk mengetahui kadar murni cinta ini. 100 % tanpa kontaminasi zat lain.
Tak  ada paksaan diantara kata-kata yang berstoikiometri.
Tak ada penyesalan dalam kesalahan metode mengartikan ini.
Karena aq bahagia ,
Seperi tangisan di tengah hujan… rasa sakitnya hilang bersama aliran air yang senantiasa berembunisasi di mata ini.
Menghapus fatamorgana yang menyilaukan mata ini.
Menghisap kapiler perih yang hadir menjadi air mata.

Sungguh, lihatlah senyuman ini
Rasakan maknanya…
Senyuman itu bersilsu dihatiku, berionisasi membentuk semangat baru.

Ya, idealism q tak bias aq pahami,
1 sisi aq menuntut eliminasi rasa ini dari hatiku.
Namun sisi lainnya, paparan rasa itu membuatku bahagia.

Jika kenyataan harus dimasukkan dalam rasa ini,
Maka aq tetap ingin bersama mimpi ini…
Aq tetap ingin terjaga dalam perombakan rasa ini,
Membiarkanya diterjang badai sekaligus berhujankan pelangi.
Menciptkan antibody luka hati yang mungkin menganga lebar.
Dan mempertahankan segenap kekuatan agar tiba di penghujunh jalanku…
Penemuan cinta sejati… 1 cinta sejati .
Tak usah lebih… cukup 1 dan hanya 1..
                                                                                                                Palembang, 23 Maret 2011                       
By : _sesuri_B4O72-