LAPORAN
PRAKTIKUM IMUNOLOGI
Praktikum Ke- : 3
(tiga)
Hari /
Tanggal : kamis, 12 April 2012
Materi : Pemeriksaan kehamilan kualitatif
Metode : Galli Mainini
Tujuan : 1. Dapat mendeteksi kehamilan walaupun secara klinis tanda-tanda
kehamilan belum teramati.
2.
Mahasiswa dapat melakukan uji kehamilan
(galli mainini ) dengan menggunakan
katak Bufo Vulgaris
jantan.
Prinsip : Berdasarkan pada meningkatnya konsentrsi hormons kehamilan yang terdapat pada urine.
Alat dan bahan :
Alat : 1. Spuit ( pompa
suntik ) 5 ml
2. Mikroskop
3. Objek
Gelas
4. Swab
Bahan : 1.
Urine Ibu hamil 3 Bulan
2. Katak
Bufo Vulgaris jantan.
3. Aquadest
Landasan Teori :
HCG merupakan hormon yang bersifat luteotrofik pada beberapa spesies ,
termasuk manusia, tikus, kelinci, babi dan sebagainya. HCG disekresi oleh
plasenta, tidak seperti PMSG yang disekresi oleh endometrium uterus. HCG pada
wanita berperan untuk mempertahankan corpora lutea selama tahap–tahap permulaan
kebuntingan. Segera setelah ovulasi, korpus luteum akan cukup mendapat dorongan
dari faktor-faktor luteotrofik hipofisa. Adanya dorongan ini menyebabkan korpus
luteum tersebut secara fisiologis tetap aktif sampai HCG mulai dibentuk dalam
jumlah yang cukup untuk bertindak sebagai luteotrofik. Sejumlah HCG yang dapat
terukur timbul pada wanita hamil pada hari ke-5 sampai 16 setelah ovulasi,
tetapi titer HCG tidak mencapai puncaknya sampai hari kehamilan yang ke-35
sampai 50 (Nalbandov, 1990).
HCG merupakan
glikoprotein yang jauh lebih besar dengan berat molekul kira-kira 45.000
Dalton, tetapi lebih banyak mengandung residu gula dibandingkan dengan
glikoprotein pituitary. Sifat-sifat khusus HCG yang diisolasi cenderung kurang
seragam dibandingkan dengan sifat-sifat khusus hormon glikoprotein yang berasal
dari pituitary, karena degradasi terutama rantai samping karbohidratnya dapat
terjadi selama pembentukan urin. Hormon kehamilan ini hanya ditemukan pada
tubuh seorang wanita hamil yang dibuat oleh embrio segera setelah pembuahan dan
karena pertumbuhan jaringan
plasenta . Hormon kehamilan yang dihasilkan oleh villi
choriales ini berdampak pada meningkatnya produksi progesteron oleh
indung telur sehingga menekan menstruasi dan
menjaga kehamilan. Produksi HCG akan meningkat hingga sekitar hari ke 70 dan
akan menurun selama sisa kehamilan. Hormon kehamilan HCG mungkin mempunyai
fungsi tambahan, sebagai contoh diperkirakan HCG mempengaruhi toleransi
imunitas pada kehamilan. Hormon ini merupakan indikator yang dideteksi
oleh alat test
kehamilan yang melalui air seni. Jika, alat test
kehamilan mendeteksi adanya peningkatan kadar hormon HCG dalam urine, maka alat
test kehamilan akan mengindikasikan sebagai terjadinya
kehamilan atau hasil test positif.
A.
Prosedur Kerja :
1.
Menyediakan tiga ekor katak bengkerok ( BUfo Vulgaris )
jantan dewasa, ciri-ciri katak jantak antara lain : pada telapak kaki depan
terdapat penebalan warna hitam, pada kulit leher bagian ventral terdapat warna
agak merah kekuningan, warna tubuh biasanya agak gelap di banding betina.
2.
Merangsang dengan menggunakan lidi berbungkus kapas
pada bagian kakinya kemudian kalau keluar sesuatu menarunya pada objek , dan
periksa dengan mikroskop. Jika sesuatutersebut sperma maka yang harus dilakukan
adalah membersikannya terlebih dahulu.
3.
Menyiapkan 5 ml air kencing wanita yang diduga hamil
sekitar 1-3 bulan kemudian gunakan pompa dan jarum suntik ( spuit ) untuk
menyuntikkan urine tersebut secara langsung ( d ibawah kulit ) dengan cara
mencubit / menarik kulit katak kemudian suntikkan. Biasanya untuk menyuntikkan
ini dipilih tempat untuk kulit punggung.
4.
Suntik katak yang satu dengan aquadest digunakan secara
kontrol.
5.
Mengembalikan katak pada tempatnya, kemudian menunggu
kurang labih 30 menit untuk melihat reaksinya. Setelah itu merangsang bagian
kloakan dengan lidi, jika keluar sesuatu kemudian pariksa dengan mikroskop.
A.
Hasil Pengamatan :
Setelah menyuntikkan urine wanita hamil
secara sub-kutan (di bawah kulit) dengan cara mencubit / menarik
kulit katak menggunakan pompa dan jarum suntik (spuit). Setelah 30 menit,
kemudian merangsang bagian kloaka dengan lidi da ada cairan yang keluar.
Setelah diperikasa di bawah mikroskop
ternyata cairan tersebut adalah sperma, sehingga dapat dikatakan
bahwa reaksi ini positif.
Pembahasan :
Reaksi ini dapat negarif
disebabkan oleh beberapa hal :
1. Praktikan
kurang tepat dalam menyuntikkan jumlah urine, sehingga jumlah urine yang masuk
kurang banyak atau malah berlebihan.
2. Kurangnya
ketepatan praktikan dalam cara menyuntikkan urine, bisa jadi pada saat
penyuntikan terjadi, banyak urine yang tidak masuk atau keluar dari area yang
diinginkan.
3. Praktikan
kurang teliti, bagian manakah dari tubuh katak yang seharusya disuntik (ini
juga sangat berpengaruh terhadap reaksi yang dihasiklka akan bersifat positif
ataupun negatif.
4. Urine
umur kehamilan yang dipilih kurang sesuai (masih mengandung HCG atau tidak).
5. Kurag
teliti dalam meggunakan waktu (waktu yang digunakan berlebih atau bahkan
kurang), sehingga ketika waktu pada saat pengamatan kurag, maka urine wanita
hamil tersebut belum bereaksi pada tubuh katak atau sebaliknya
B.
Kesimpulan
Berdasarkan praktikan yang dilakukan diatas bahwa ibu
tersebut dinyatakan positif hamil..
C.
PUSTAKA
www.bidanku.com akses tanggal 14 April 2012
Mengetahui Palembang
, 15 April 2012
Dosen
Pembimbing, Praktikan
,
1.
Dr. Billy Setya Negara,MPHM
2.
Hamril Dani, S.Pd
Septi Wulandari
3.
Drs. Refai Ibrahim, M.Kes PO.71.34.0.10.043
4.
Yusneli, AMAK, S.Pd.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar