LAPORAN PRAKTIKUM
IMUNOLOGI –
SEROLOGI (II)
Praktikum ke- : 3 (tiga)
Hari , tanggal : Selasa,
16 Oktober 2012
Materi :
Pemeriksaan HbsAg
Tujuan :
v
untuk membantu menegakkan diagnose Hepatitis B dengan
pemeriksaan HbsAg
v
untuk mendeteksi adanya antigen HbsAg yang terdapat dalam
serum pasien
metode : Test
pack HbsAg
prinsip :
eritrosit yang
keluar dari darah disentised dengan anti Hbs yang telah diliputi dengan anti
Hbs murni dari darah kuda akan mengalutinasi secara khas adanya HbsAg di dalam
serum.
Bahan : Serum
Reagen : strip
test HbsAg
Peralatan :
·
Strip test HbsAg
·
Pipet tetes
·
Tabung reaksi
·
Rak tabung
·
Tempat sampah
·
Tissue
·
Klinipette
Landasan Teori :
Antigen permukaan virus hepatitis B
(hepatitis B surface antigen, HBsAg) merupakan material permukaan dari virus
hepatitis B. Pada awalnya antigen ini dinamakan antigen Australia karena
pertama kalinya diisolasi oleh seorang dokter peneliti Amerika, Baruch S.
Blumberg dari serum orang Australia.
HBsAg merupakan petanda
serologik infeksi virus hepatitis B pertama yang muncul di dalam serum dan
mulai terdeteksi antara 1 sampai 12 minggu pasca infeksi, mendahului munculnya
gejala klinik serta meningkatnya SGPT. Selanjutnya HBsAg merupakan satu-satunya
petanda serologik selama 3 – 5 minggu. Pada kasus yang sembuh, HBsAg akan
hilang antara 3 sampai 6 bulan pasca infeksi sedangkan pada kasus kronis, HBsAg
akan tetap terdeteksi sampai lebih dari 6 bulan. HBsAg positif yang persisten
lebih dari 6 bulan didefinisikan sebagai pembawa (carrier). Sekitar 10%
penderita yang memiliki HBsAg positif adalah carrier, dan hasil uji dapat tetap
positif selam bertahun-tahun.
Pemeriksaan HBsAg berguna
untuk diagnosa infeksi virus hepatitis B, baik untuk keperluan klinis maupun
epidemiologik, skrining darah di unit-unit transfusi darah, serta digunakan
pada evaluasi terapi hepatitis B kronis. Pemeriksaan ini juga bermanfaat untuk
menetapkan bahwa hepatitis akut yang diderita disebabkan oleh virus B atau
superinfeksi dengan virus lain.
HBsAg positif dengan IgM
anti HBc dan HBeAg positif menunjukkan infeksi virus hepatitis B akut. HBsAg
positif dengan IgG anti HBc dan HBeAg positif menunjukkan infeksi virus
hepatitis B kronis dengan replikasi aktif. HBsAg positif dengan IgG anti HBc
dan anti-HBe positif menunjukkan infeksi virus hepatitis B kronis dengan
replikasi rendah.
Pemeriksaan HbsAg secara
rutin dilakukan pada pendonor darah untuk mengidentifikasi antigen hepatitis B.
Transmisi hepatitis B melalui transfusi sudah hampir tidak terdapat lagi berkat
screening HbsAg pada darah pendonor. Namun, meskipun insiden hepatitis B
terkait transfusi sudah menurun, angka kejadian hepatitis B tetap tinggi. Hal
ini terkait dengan transmisi virus hepatitis B melalui beberapa jalur, yaitu
parenteral, perinatal, atau kontak seksual. Orang yang berisiko tinggi terkena
infeksi hepatitis B adalah orang yang bekerja di sarana kesehatan,
ketergatungan obat, suka berganti-ganti pasangan seksual, sering mendapat
transfusi, hemodialisa, bayi baru lahir yang tertular dari ibunya yang
menderita hepatitis B.
Metode Pemeriksaan :
HBsAg dalam darah dapat dideteksi dengan tehnik enzyme immunoassay (EIA),
enzyme linked immunoassay (ELISA), enzyme linked fluorescent assay (ELFA), atau
immunochromatography test (ICT).
Spesimen :
Spesimen yang digunakan
untuk deteksi HBsAg adalah serum atau plasma heparin. Kumpulkan darah vena 3-5
ml dalam tabung tutup merah atau tutup kuning dengan gel separator, atau dalam
tabung tutup hijau (lithium heparin). Pusingkan sampel darah, lalu pisahkan
serum atau plasma untuk diperiksa laboratorium.
Spesimen yang ikterik
(hiperbilirubin sampai dengan 500 µmol/l), hemolisis (kadar hemoglobin sampai
dengan 270 µmol/l), dan lipemik (sampai dengan 30 mg/dl) dapat mempengaruhi
hasil pembacaan.
Sampel dapat disimpan pada suhu 2-8oC selama 5 hari, atau -25 ±6oC sampai
dengan 2 bulan.
Nilai Rujukan
Dewasa dan Anak-anak : Negatif
Masalah Klinis
HBsAg positif dijumpai pada : Hepatitis B, Hepatitis B kronis. Kurang Umum:
Hemofilia, sindrom Down, penyakit Hodgkin, leukemia. Pengaruh obat :
ketergantungan obat.
Faktor yang Dapat Mempengaruhi Hasil Laboratorium
• Serum atau plasma ikterik, hemolisis, atau lipemik dapat mempengaruhi
hasil pemeriksaan.
PROSEDUR KERJA
1.
Keluarkan perangkat reagen dari lemari pendingin agar sesuai
dengan suhu ruangan.
2.
Buka aluminium pembungkus, ambil test pack.
3.
Teteskan 50 µl atau 2 – 3 tetes sampel ( serum ) pada lubang
yang bertanda ‘S’ .
4.
Inkubasi pada suhu kamar selama 5 menit.
5.
Baca hasil.
INTERPRETASI HASIL :
v Positif ( + ) : bila dua garis merah yang terlihat pada
‘T’ dan ‘C’
v Negatif ( - ) : bila ada satu garis merah yang terlihat
pada ‘C’
v Invalid : bila control ( C ) tidak terlihat
garis merah.
Keterangan (dari kiri ke kanan) : hasil negatif ( - ) dan
hasil positif ( + )
HASIL PENGAMATAN :
Terdapat dua garis merah yang terlihat pada ‘C’ dan ‘T’
KESIMPULAN :
Dari hasil praktikum , dapat disimpulkan bahwa serum tsb positif mengandung
HbsAg.
DAFTAR PUSTAKA
Penuntun Praktikum Imuno –Serologi oleh Hamril Dani dkk
Mengetahui Palembang,
16 Oktober 2012
Dosen Pembimbing, Praktikan,
1.
Drs. Refai Ibrahim, M.Kes
2.
Dr. H. Billy Setya Negara, M.PHM Septi Wulandari
3.
Yusneli, AMAK, S.Pd NIM:
PO.71.34.0.10.043
4.
Hamril Dani, AMAK,
S.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar