LAPORAN
PRAKTIKUM IMUNOLOGI
Praktikum Ke-
: 4 (empat)
Hari / Tanggal : kamis,
19 April 2012
Materi : Pemeriksaan
kehamilan semi kuantitatif
Metode : Galli
Mainini
Tujuan : 1.
Dapat mendeteksi kehamilan walaupun secara klinis
tanda-tanda kehamilan belum teramati.
2.
Mahasiswa dapat melakukan uji kehamilan
(galli mainini ) dengan menggunakan
katak Bufo Vulgaris
jantan.
Prinsip : Berdasarkan
pada meningkatnya konsentrsi hormons
kehamilan yang terdapat pada urine.
Alat dan bahan :
Alat
: 1. Spuit ( pompa suntik ) 5 ml
2.
Mikroskop
3.
Objek Gelas
4.
Swab
Bahan : 1. Urine Ibu hamil 8 Bulan
2.
Katak Bufo Vulgaris jantan.
3.
Aquadest
Landasan Teori :
HCG merupakan hormon yang bersifat luteotrofik pada beberapa
spesies , termasuk manusia, tikus, kelinci, babi dan sebagainya. HCG disekresi
oleh plasenta, tidak seperti PMSG yang disekresi oleh endometrium uterus. HCG
pada wanita berperan untuk mempertahankan corpora lutea selama tahap–tahap
permulaan kebuntingan. Segera setelah ovulasi, korpus luteum akan cukup
mendapat dorongan dari faktor-faktor luteotrofik hipofisa. Adanya dorongan ini
menyebabkan korpus luteum tersebut secara fisiologis tetap aktif sampai HCG
mulai dibentuk dalam jumlah yang cukup untuk bertindak sebagai luteotrofik.
Sejumlah HCG yang dapat terukur timbul pada wanita hamil pada hari ke-5 sampai
16 setelah ovulasi, tetapi titer HCG tidak mencapai puncaknya sampai hari
kehamilan yang ke-35 sampai 50 (Nalbandov, 1990).
HCG
merupakan glikoprotein yang jauh lebih besar dengan berat molekul kira-kira
45.000 Dalton, tetapi lebih banyak mengandung residu gula dibandingkan dengan
glikoprotein pituitary. Sifat-sifat khusus HCG yang diisolasi cenderung kurang
seragam dibandingkan dengan sifat-sifat khusus hormon glikoprotein yang berasal
dari pituitary, karena degradasi terutama rantai samping karbohidratnya dapat
terjadi selama pembentukan urin. Hormon kehamilan ini hanya ditemukan pada
tubuh seorang wanita hamil yang dibuat oleh embrio segera setelah pembuahan dan
karena pertumbuhan jaringan plasenta .
Hormon kehamilan yang dihasilkan oleh villi
choriales ini berdampak pada meningkatnya produksi progesteron oleh
indung telur sehingga menekan menstruasi dan
menjaga kehamilan. Produksi HCG akan meningkat hingga sekitar hari ke 70 dan
akan menurun selama sisa kehamilan. Hormon kehamilan HCG mungkin mempunyai
fungsi tambahan, sebagai contoh diperkirakan HCG mempengaruhi toleransi
imunitas pada kehamilan. Hormon ini merupakan indikator yang dideteksi
oleh alat test kehamilan yang
melalui air seni. Jika, alat test kehamilan mendeteksi adanya peningkatan kadar
hormon HCG dalam urine, maka alat test kehamilan akan mengindikasikan sebagai terjadinya kehamilan atau
hasil test positif.
A. Prosedur Kerja :
1. Menyediakan sembilan ekor
katak bengkerok ( Bufo Vulgaris ) jantan dewasa, ciri-ciri katak jantak antara
lain : pada telapak kaki depan terdapat penebalan warna hitam, pada kulit leher
bagian ventral terdapat warna agak merah kekuningan, warna tubuh biasanya agak
gelap di banding betina.
2. Merangsang dengan menggunakan
lidi berbungkus kapas pada bagian kakinya kemudian kalau keluar sesuatu
menarunya pada objek , dan periksa dengan mikroskop. Jika sesuatutersebut
sperma maka yang harus dilakukan adalah membersikannya terlebih dahulu. Tiga
katak digunakan untuk penyuntikkan urine ibu hamil 5 cc, 3 cc, dan 1 cc. Enam
katak lainnya digunakan untuk penyuntikkan urine dengan pengenceran aquadest
3. Menyiapkan 5 cc, 3 cc, dan 1
cc urine wanita hamil kemudian gunakan pompa dan jarum suntik ( spuit ) untuk
menyuntikkan urine tersebut secara langsung ( d ibawah kulit ) dengan cara
mencubit / menarik kulit katak kemudian suntikkan. Biasanya untuk menyuntikkan
ini dipilih tempat untuk kulit punggung.
4. Pengenceran urine :
Siapkan
enam buah tabung. Masing-masing tabung di isi dengan aquadest dengan volume :
tabung 1
: 4
cc aquadest
tabung 2 : 2
cc aquadest
tabung 3 : 3
cc aquadest
tabung 4 : 2
cc aquadest
tabung 5 : 2
cc aquadest
tabung 6 : 2cc
aquadest.
Pipet 1
cc urine ibu hamil , kemudian masukkan kedalam tabung 1 lalu homogenkan.
Selanjutnya dari tabung 1, pipet 2 cc urine pengenceran dan masukkan ke tabung
2. Dari tabung 2, pipet 2 cc urine pengenceran, lalu masukkan kedalam tabung 3.
Lakukan pengerjaan yang sama pada tabung
4, 5, dan 6. Sehingga di dapatlah nilai titer dari tabung 1 sampai 6 adalah 1/5
, 1/10, 1/25, 1/50, 1/100, dan 1/200.
5. Memipet 1 cc urine pengenceran
dari tiap tabung, lalu disuntikkan kepada katak Bufo vulgaris.
6. Mengembalikan
katak pada tempatnya, kemudian menunggu kurang lebih satu setengah jam untuk
melihat reaksinya. Setelah itu merangsang bagian kloakan dengan lidi, jika
keluar sesuatu kemudian periksa dengan mikroskop. Buatlah katak merasa nyaman
saat masa inkubasi dan perangsangan. Karena hal ini akan memudahkan bagi katak
untuk mengeluarkan spermanya.
B.
Hasil
Pengamatan :
Volume
Urine
|
Hasil
|
5
cc
|
(+)
ada sperma
|
3
cc
|
(+)
ada sperma
|
1
cc
|
(+)
ada sperma
|
Titer
|
Hasil
|
1/5
|
(+)
ada sperma
|
1/10
|
(+)
ada sperma
|
1/25
|
(-)
tidak ada sperma
|
C.
Pembahasan
:
Reaksi ini dapat negatiff disebabkan oleh beberapa hal :
1. Praktikan
kurang tepat dalam menyuntikkan jumlah urine, sehingga jumlah urine yang masuk
kurang banyak atau malah berlebihan.
2.
Kurangnya ketepatan praktikan dalam cara menyuntikkan urine, bisa jadi pada
saat penyuntikan terjadi, banyak urine yang tidak masuk atau keluar dari area
yang diinginkan.
3.
Praktikan kurang teliti, bagian manakah dari tubuh katak yang seharusya
disuntik (ini juga sangat berpengaruh terhadap reaksi yang dihasilkan akan
bersifat positif atau pun negatif.
4. Urine umur
kehamilan yang dipilih kurang sesuai (masih mengandung HCG atau tidak).
5. Kurang teliti dalam meggunakan waktu (waktu
yang digunakan berlebih atau bahkan kurang), sehingga ketika waktu pada saat
pengamatan kurang, maka urine wanita hamil tersebut belum bereaksi pada tubuh
katak atau sebaliknya
D.
Kesimpulan
Berdasarkan praktikan yang
dilakukan diatas bahwa ibu tersebut dinyatakan positif hamil dengan kadar HCG
yang tinggi yaitu pada urine dengan pengenceran 1/10.
E. PUSTAKA
www.bidanku.com akses tanggal 14 April 2012
Mengetahui Palembang
, 19 April 2012
Dosen
Pembimbing, Praktikan ,
1. Dr. Billy Setya Negara,MPHM
2. Hamril Dani, S.Pd Septi Wulandari
3. Drs. Refai Ibrahim, M.Kes PO.71.34.0.10.043
4. Yusneli, AMAK, S.Pd.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar