Rabu, 02 November 2011

PENETAPAN KADAR AIR KRISTAL DALAM FERRO SULFAT MELALUI TITRASI OKSIDIMETRI METODE PERMANGANTOMETRI




        I.            TUJUAN
Untuk menetapkan kadar air Kristal di dalam FeSO4

      II.            DASAR TEORI
Dasar reaksi oksidimetri ialah reaksi oksidasi-reduksi antara zat penitrasi dan yang dititrasi. Permanganometri merupakan titrasi yang dilakukan berdasarkan reaksi oleh kalium permanganat (KMnO4). Reaksi ini difokuskan pada reaksi oksidasi dan reduksi yang terjadi antara KMnO4 dengan bahan baku tertentu. Titrasi dengan KMnO4 sudah dikenal lebih dari seratus tahun. Kebanyakan titrasi dilakukan dengan cara langsung atas alat yang dapat dioksidasi seperti Fe+, asam atau garam oksalat yang dapat larut dan sebagainya. Beberapa ion logam yang tidak dioksidasi dapat dititrasi secara tidak langsung dengan permanganometri seperti: (1) ion-ion Ca, Ba, Sr, Pb, Zn, dan Hg (I) yang dapat diendapkan sebagai oksalat. Setelah endapan disaring dan dicuci, dilarutkan dalam H2SO4 berlebih sehingga terbentuk asam oksalat secara kuantitatif. Asam oksalat inilah yang akhirnya dititrasi dan hasil titrasi dapat dihitung banyaknya ion logam yang bersangkutan. (2) ion-ion Ba dan Pb dapat pula diendapkan sebagai garam khromat. Setelah disaring, dicuci, dan dilarutkan dengan asam, ditambahkan pula larutan baku FeSO4 berlebih. Sebagian Fe2+ dioksidasi oleh khromat tersebut dan sisanya dapat ditentukan banyaknya dengan menitrasinya dengan KMnO4.

Pada praktikum kali ini FeSO4 dititrasi dengan KMnO4 tanpa menggunakan indicator karena  Kalium permanganat merupakan zat pengoksidasi yang sangat kuat. Pereaksi ini dapat dipakai tanpa penambahan indikator, karena mampu bertindak sebagai indikator. Oleh karena itu pada larutan ini tidak ditambahkan indikator apapun dan langsung dititrasi dengan larutan Natrium oksalat dimana merupakan standar yang baik untuk standarisasi permangnat dalam suasana asam. Larutan ini mudah diperoleh dengan derajat kemurnian yang tinggi. Reaksi ini berjalan lambat pada temperatur kamar dan biasanya diperlukan pemanasan hingga 60ºC.
                Pada penambahan tetesan titrasi selanjutnya warna merah hilang semakin cepat karena ion       mangan (II) yang terjadi berfungsi sebagai katalis, katalis untuk mempercepat reaksi. Reaksi          yang berlangsung saat tirasi adalah
               
                MnO4  +  8H+  + 5Fe2+                                      Mn  +  4H2O  + 5Fe3+


    III.            ALAT DAN BAHAN
● Alat :
1. Buret 50 ml
2. Labu ukur  100 ml dan 500 ml
       3. Erlenmeyer 250 ml
       4. Pipet volume 10 ml dan 25 ml
       5. Gelas kimia 100 ml
       6. Neraca analitik
       7. Batang pengaduk

       ● Bahan :
       1. FeSO4. XH2O (sampel)
       2. KMnO4  0,0975 N
       3. H2SO4   2N
       4. H2C2O4 0,1 N

  1. CARA KERJA
Timbangsampel 1,00 gram kemudian larutkan dengan aquades. Larutan di pindahkansecarakuantitatifkedalamlabuukur 100 ml. Tambahkan aquades sampai garis tanda, kocok sampai homogen. Larutan sampel dipipet secara seksama 10 ml, masukkan ke dalam labu titrasi (Erlenmeyer). Tambahkan 1 ml H2SO4  2 N. Panaskan hingga dinding Erlenmeyer berembun. Larutan ini dititrasidengan larutan baku KMnO4  0,0975 N hingga terbentuk warna pink. Titrasi dilakukan 3 kali pengulangan atau lebih dan hasilnya dirata-ratakan.


     V.            DATA PENGAMATAN
1.      Penimbangan sampel A :
Gram sampel
1,00 gram
Volume pelarutan
100 ml
Pemipetan sampel
10 ml


2.      Penimbangan sampel B :
Volume sampel A
10 ml
Volume pelarutan
100 ml
Pemipetan sampel
10 ml



3.      Pembakuan larutan KMnO4  dengan larutan  H2C2O4

 Titrasi 1
Titrasi 2
Rata-rata
Volume  H2 C2O4
10 ml
10 ml
10 ml
Volume
KMnO4


10,15 ml


4.      Titrasi penentuan kadar FeSO4 dalam sampel A

 Titrasi 1
Titrasi 2
Titrasi 3
Titrasi 4
Titrasi 5
Rata-rata
Volume pemipetan
sampel

10 ml

10 ml

10 ml

10 ml

10 ml

10 ml
Volume KMnO4
4 ml
3,8 ml
3,9 ml
3,8 ml
3,7 ml
3,84 ml



5.   Titrasi penentuan kadar FeSO4  dalam sampel B

 Titrasi 1
Titrasi 2
Titrasi 3
Rata-rata
Volume pemipetan
sampel

10 ml

10 ml

10 ml

10 ml
Volume KMnO4
0,6 ml
0,8 ml
0,8 ml


  1. PERHITUNGAN

1. Perhitungan Normalitas KMnO4    :
m.grek titrat                         =          m.grek analit
N x ml                                 =          N x ml
0.1 N x  10 ml                     =          N. KMnO4  x  10,15 ml
N. KMnO4                                    =          0,0975N
2. Penetapan kadar FeSO4. XH2O sampel A
J mgram FeSO4 / 10 ml      =          N KMnO4 x volum titrasi x BE. FeSO4 
                                            =          0,0975 N x 3,84 ml x 152
                                            =          56,9088 mgram

J mgram FeSO4 / 100ml     =          (100/10) x 56,9088 mgram
                                            =          569,088 mgram
        Gram FeSO4                  =          0,5690 gram


                                                  
                        %b/b     FeSO4                   =                 
                                                   =                  
                                                   =          56,9 %b/b
     J Mencari berat Molekul air Kristal
               Mol FeSO4                         =          Mol H2O
                                                  =         
                                      =         

               0,0003743 mol                        =          0,0523944 mol









                  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar