Selasa, 29 April 2014

Ini Tentang P.I.L.I.H.A.N

P.I.L.I.H.A.N.
Memilih, melepaskan dan menjalani.

Inilah yang terjadi pada sebuah pilihan.

Ketika telah memilih, maka harus siap melepaskan yang lain...,dan apapun itu pilihan, ia tetap yang terpilih yang harus di jalani.

Semua pilihan akan terasa menyenangkan bukan ? Jika yang didapatkn adalah kelancaran.

Tapi bagaimana, jika pilihan itu berkutat di pikiran sementara dulu hati selalu membanggakannya?

Ketika pilihan itu mulai terlihat salah. .
Ketika hati merasa berat untuk melanjutkannya,
ketika semua orang pun "careless" dengan pilihan ini,

apakah kita harus kembali ke jalan awal?

Saya rasa, qta semua tidak setuju bukan,?

Tidak ada yang berakhir indah tanpa sebuah pilihan.

Gelas kristal yang indah pun,
harus ditempa di suhu yang panas,
harus tidak di pedulikan dahulu.
Hingga akhirnya,semua pun menyukainya.

Dan hal yang sama pun akan terjadi pada mereka yang berani memilih.

Sebuah pertanyaan,mungkin akan terlintas kembali. .
"mampukah qta menjalaninya hingga batas finish yang di harapkan" ?


Semua mampu...
Jika teruz membuat pergerakan, seburuk apapun pilihan itu, perlahan ia akan menjadi daffodil pada akhirnya.

Jika pun, pilihan itu adalah yang terbaik,namun kehilangan respect dari sekeliling qta,
maka ckuplah membuktikan pada mereka...

Bahwa ini adalah
"yang terbaik dan akan memberikan yang terbaik juga". . .

Sekarang,
tinggal 1,

"sanggupkah bertahan lebih lama dalam berat yang sementara akan di tanggung" ?

................................

I never regret for anything that i've chosen.
Eventhough i know, maybe i need to stand alone.
It doesn't mean something till i feel tired, weak and then " i just could see it's wrong decision that i made".
And when i know it's for gudness, there's only way is istiqomah in all situation..
And the hardest thing is when i was teased just because the others choose the same way while i keep walking in my own way.

Palembang,22 juli 2011.
By : septi wulandari


Tidak ada komentar:

Posting Komentar