Selasa, 29 April 2014

Sebuah Kesudahan ( Cangkir yang kepenuhan air)

SEBUAH KESUDAHAN

Jari tanganku berkalkulasi...
5 tahun sudah rasa itu terendap didalam hatiku...
Sering terelektroforesis, tapi kembali lagi dalam ionisasi yang anonim...

Harusnya aq tau...
Saat kau pergi, rasa itu pun harus bebas dari belenggunya,
Karena mungkin kau takkan kembali , bahkan bayangan mu
memudar bersama waktu yang berotasi..
tapi meski tak ada pertemuan antara qta ,
di sudut hatiku, sesuatu berirama begitu lambat...
relativitasnya memancarkan molekul – molekul keindahan...
dan berfluoresensi menjadi senyuman tat kala aq mengingatnya...

Ya , begitulah kekuatan rasa yang ada ,
Rasa yang perlu diketahui dan dibuktikan hipotesisnya..
Dan bukti nyata  yang  autentik  hingga detik ini adalah...
Kau tak tau keindahan dari rasa itu..
Dan aq yakinkan bahwa ini bukanlah cinta..
Karena cinta itu  harus memiliki agar mencintai dan dicintai
Berpadu membuat keseimbangan menjadi sepasang kekasih..
Karena cinta itu dalah fitrah ...
Kefitrahannya tak kan mampu membuat goresan luka..

Maka , apa yang aq raskan sekarang bisa saja berakhir luka.
Bisa saja ia bermetamorfosis menjadi duri yang meracuni akal sehatku.
Dan menciutkan nyaliku pada kekecewaan.


5 tahun... itu bukan waktu yang sebentar,
Anak balita sudah bisa berbicara lancar, berlarian, dan mengeja kata seperti rasaku...
Semakin lama semakin jelas bahwa di hatimu tak da ruang untukku...
Jadilah,
Yang aq inginkan hanyalah menutup lembaran kisah ini..
Atau mungkin memindahkan kisah ini ke album memory..
Biarlah diingat , tapi tak berharap rasa itu kembali
Implikasinya , aku ingin mengakhiri kisah ini
Membebaskan rasa ini dan mencakrawalakan hatiku.

Tapi...
Mengapa rasanya terlau sulit untuk melepaskannya ??
Seperti rasa itu tersusun molekula atom yang sangat kuat..
Tiap proton mengikat elektronnya, hingga berikatan dalam reaksi yang luar biasa..
Bermiosis ,enjdi bagian yang baru...
Seolah – olah mati stu tumbuh sseribu..
Sulitttt sekali untuk menghulangkannya...
Dan aq tak mengerti apa cara tepat untu membuatki mengerti bahwa ini tak perlu dilanjutkan.

Setiap kali aq mencoba ‘rela’ dengan ini ,
Saat itu juga harapan itu muncul lagi.
“ sebuah harapan yang sederhana, tapi butuh tangan Tuhan untuk membuatnya terjadi “
Aq ingin bertemu dengan mu.... dalam dunia nyataku, bukan utopia..
Aq ingin melihatmu agar ku yakin bahwa kau baik-baik saja.
Aq ingin mendengar suaramu walaupun itu cukup satu kata.”

Terdengar naif, bukan ???
Karena hakikatnya manusia tak pernah merasa puas..
Tapi inilah yang aq inginkan..
“mengucapkan terima kasih ntukmu yangtelah hadir dalam hidupku”
“ TERIMA KASIH “

Hanya kata itu yang ingin aq sampaikan padamu,
Dan  sesudah itu kau boleh memaparkan balsan atas ungkapanku.
Mungkin dengan begitu rasa ini akan terhempas jauh,
Menyirnakan wujudnya dan hilang berbekas debu...
Hanya itu...
Dan aq tak kan menyudutkanmu dengan argumentasiku
Aq ingin hatimu pun beratikulasi tentang pernyataan q padamu,
Biar nantinya jelas, biar usai secara utuh..

Semua ini tak terkait dengan kesalahanmu
Rasa 5 tahun yang ku jaga ini bukanlah tamggung jawabmu
Aq takkan menyalahkanmu walupun rasa itu harus bertubukan satu sama lain.
Aq pun takkan meminta mu mengerti bagaimana rasanya  kesulitan  melepaskan
Sesuatu yang tak patut untuk dipertahankan.
Dan aq pun aku pun tak ingin bersemayam dalam pikiranmu hanya karena
Abstraknya kata – kataku...

Jika pun bisa meminta...
Aq ingin kau mencabut  rasa ini dengan cara yang kau yakin baik
Dengan jalan tanpa harus membuatku luka
Jika pun luka , cukuplah luka permukaan saja ...
Cukuplah tergores, jangan tersayst...

Karena sesungguhnya ...
Yang ku inginkan adalah kesudahan ...
Kesudahan dari rasa yang awalnya pun tak diketahui.
Jika pun kau harus hadir dalam kisah kun lagi,
Biarlah kau menjadi peran yang baru...
Karena aq tak mau terjebak dalam kisah yang sama,
Yang selalu berkutat dalam epidemilogi siklus rasa...
Selalui menemui itu dan kembali pada itu...
Karena yang ada hanya  lelah dan bosan
Dan akhirnya hidup ku takkan berporadisasi...

Maka dari itu...
Ingin cepat berakhir, jangan berlama – lama...
Dan suatu hari kau akan lihat,
Nyatanya nanti rasa itu telah lenyap... bertransformasi menjadi biasa
Karena watunya telah usai...
By :   _sesurii_B4O72-_



Tidak ada komentar:

Posting Komentar