Senin, 12 November 2012

Pemeriksaan HbsAg


LAPORAN PRAKTIKUM
IMUNOLOGI – SEROLOGI (II)
Praktikum ke-              : 3 (tiga)
Hari , tanggal              : Selasa, 16 Oktober 2012
Materi                          : Pemeriksaan HbsAg
Tujuan                         :  
v  untuk membantu menegakkan diagnose Hepatitis B dengan pemeriksaan HbsAg
v  untuk mendeteksi adanya antigen HbsAg yang terdapat dalam serum pasien
metode                        : Test pack HbsAg
prinsip                         :
eritrosit yang keluar dari darah disentised dengan anti Hbs yang telah diliputi dengan anti Hbs murni dari darah kuda akan mengalutinasi secara khas adanya HbsAg di dalam serum.
Bahan                          : Serum
Reagen                        : strip test HbsAg
Peralatan                     :
·         Strip test HbsAg
·         Pipet tetes
·         Tabung reaksi
·         Rak tabung
·         Tempat sampah
·         Tissue
·         Klinipette

Landasan Teori :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQaQQ2JU1RKKX4TEGUWLw2FXVXBGDIfyqI6COO4mfIp-AHaT83zgo9Pl9Ssg5DpmfIgL7Vi9udcaZPcuqay7WGnMo-2roJR2JIolCH0MSXVaFGFXFIHw5DpF3SyJGGWzHfsSHrIP-4Waam/s200/220px-Hepatitis_B_virus_v2.png            Antigen permukaan virus hepatitis B (hepatitis B surface antigen, HBsAg) merupakan material permukaan dari virus hepatitis B. Pada awalnya antigen ini dinamakan antigen Australia karena pertama kalinya diisolasi oleh seorang dokter peneliti Amerika, Baruch S. Blumberg dari serum orang Australia.



            HBsAg merupakan petanda serologik infeksi virus hepatitis B pertama yang muncul di dalam serum dan mulai terdeteksi antara 1 sampai 12 minggu pasca infeksi, mendahului munculnya gejala klinik serta meningkatnya SGPT. Selanjutnya HBsAg merupakan satu-satunya petanda serologik selama 3 – 5 minggu. Pada kasus yang sembuh, HBsAg akan hilang antara 3 sampai 6 bulan pasca infeksi sedangkan pada kasus kronis, HBsAg akan tetap terdeteksi sampai lebih dari 6 bulan. HBsAg positif yang persisten lebih dari 6 bulan didefinisikan sebagai pembawa (carrier). Sekitar 10% penderita yang memiliki HBsAg positif adalah carrier, dan hasil uji dapat tetap positif selam bertahun-tahun.
            Pemeriksaan HBsAg berguna untuk diagnosa infeksi virus hepatitis B, baik untuk keperluan klinis maupun epidemiologik, skrining darah di unit-unit transfusi darah, serta digunakan pada evaluasi terapi hepatitis B kronis. Pemeriksaan ini juga bermanfaat untuk menetapkan bahwa hepatitis akut yang diderita disebabkan oleh virus B atau superinfeksi dengan virus lain.
            HBsAg positif dengan IgM anti HBc dan HBeAg positif menunjukkan infeksi virus hepatitis B akut. HBsAg positif dengan IgG anti HBc dan HBeAg positif menunjukkan infeksi virus hepatitis B kronis dengan replikasi aktif. HBsAg positif dengan IgG anti HBc dan anti-HBe positif menunjukkan infeksi virus hepatitis B kronis dengan replikasi rendah.
            Pemeriksaan HbsAg secara rutin dilakukan pada pendonor darah untuk mengidentifikasi antigen hepatitis B. Transmisi hepatitis B melalui transfusi sudah hampir tidak terdapat lagi berkat screening HbsAg pada darah pendonor. Namun, meskipun insiden hepatitis B terkait transfusi sudah menurun, angka kejadian hepatitis B tetap tinggi. Hal ini terkait dengan transmisi virus hepatitis B melalui beberapa jalur, yaitu parenteral, perinatal, atau kontak seksual. Orang yang berisiko tinggi terkena infeksi hepatitis B adalah orang yang bekerja di sarana kesehatan, ketergatungan obat, suka berganti-ganti pasangan seksual, sering mendapat transfusi, hemodialisa, bayi baru lahir yang tertular dari ibunya yang menderita hepatitis B.
Metode Pemeriksaan :
HBsAg dalam darah dapat dideteksi dengan tehnik enzyme immunoassay (EIA), enzyme linked immunoassay (ELISA), enzyme linked fluorescent assay (ELFA), atau immunochromatography test (ICT).
Spesimen :
            Spesimen yang digunakan untuk deteksi HBsAg adalah serum atau plasma heparin. Kumpulkan darah vena 3-5 ml dalam tabung tutup merah atau tutup kuning dengan gel separator, atau dalam tabung tutup hijau (lithium heparin). Pusingkan sampel darah, lalu pisahkan serum atau plasma untuk diperiksa laboratorium.
            Spesimen yang ikterik (hiperbilirubin sampai dengan 500 µmol/l), hemolisis (kadar hemoglobin sampai dengan 270 µmol/l), dan lipemik (sampai dengan 30 mg/dl) dapat mempengaruhi hasil pembacaan.
Sampel dapat disimpan pada suhu 2-8oC selama 5 hari, atau -25 ±6oC sampai dengan 2 bulan.
Nilai Rujukan
Dewasa dan Anak-anak : Negatif
Masalah Klinis
HBsAg positif dijumpai pada : Hepatitis B, Hepatitis B kronis. Kurang Umum: Hemofilia, sindrom Down, penyakit Hodgkin, leukemia. Pengaruh obat : ketergantungan obat.
Faktor yang Dapat Mempengaruhi Hasil Laboratorium
• Serum atau plasma ikterik, hemolisis, atau lipemik dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan.
PROSEDUR KERJA
1.      Keluarkan perangkat reagen dari lemari pendingin agar sesuai dengan suhu ruangan.
2.      Buka aluminium pembungkus, ambil test pack.
3.      Teteskan 50 µl atau 2 – 3 tetes sampel ( serum ) pada lubang yang bertanda ‘S’ .
4.      Inkubasi pada suhu kamar selama 5 menit.
5.      2012-10-16 13.37.11.jpgBaca hasil.
INTERPRETASI HASIL :
v  Positif ( + )      : bila dua garis merah yang terlihat pada ‘T’ dan ‘C’
v  Negatif ( - )     : bila ada satu garis merah yang terlihat pada ‘C’
v  Invalid             : bila control ( C ) tidak terlihat garis merah.
Keterangan (dari kiri ke kanan) : hasil negatif ( - ) dan hasil positif ( + )
HASIL PENGAMATAN :
Terdapat dua garis merah yang terlihat pada ‘C’ dan ‘T’
2012-10-16 13.37.11.jpg

KESIMPULAN :
Dari hasil praktikum , dapat disimpulkan bahwa serum tsb positif mengandung HbsAg.

DAFTAR PUSTAKA
Penuntun Praktikum Imuno –Serologi oleh Hamril Dani dkk
                                                                                               
            Mengetahui                                                     Palembang, 16 Oktober 2012
            Dosen Pembimbing,                                                    Praktikan,


1.      Drs. Refai Ibrahim, M.Kes
2.      Dr. H. Billy Setya Negara, M.PHM                           Septi Wulandari
3.      Yusneli, AMAK, S.Pd                                                NIM: PO.71.34.0.10.043
4.      Hamril Dani, AMAK,  S.Pd


Tidak ada komentar:

Posting Komentar