Senin, 12 November 2012

Pemeriksaan kehamilan semi kuantitatif Galli Mainini


LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOLOGI

Praktikum Ke-             :          4 (empat)
Hari / Tanggal              :          kamis, 19 April 2012
Materi                          :           Pemeriksaan kehamilan semi kuantitatif
Metode                        :           Galli Mainini
Tujuan                         :           1. Dapat mendeteksi kehamilan walaupun secara                               klinis tanda-tanda kehamilan belum teramati.
                                                2. Mahasiswa dapat melakukan uji kehamilan                                    (galli mainini )  dengan menggunakan katak Bufo                                   Vulgaris jantan.
Prinsip                         :           Berdasarkan pada meningkatnya konsentrsi                                       hormons kehamilan yang terdapat pada urine.
Alat dan bahan            :          
            Alat     :                       1. Spuit ( pompa suntik ) 5 ml
                                                2. Mikroskop
                                                3. Objek Gelas
                                                4. Swab
           Bahan   :                       1. Urine Ibu hamil 8 Bulan
                                                2. Katak Bufo Vulgaris jantan.
                                                3. Aquadest
Landasan Teori      :
HCG merupakan hormon yang bersifat luteotrofik pada beberapa spesies , termasuk manusia, tikus, kelinci, babi dan sebagainya. HCG disekresi oleh plasenta, tidak seperti PMSG yang disekresi oleh endometrium uterus. HCG pada wanita berperan untuk mempertahankan corpora lutea selama tahap–tahap permulaan kebuntingan. Segera setelah ovulasi, korpus luteum akan cukup mendapat dorongan dari faktor-faktor luteotrofik hipofisa. Adanya dorongan ini menyebabkan korpus luteum tersebut secara fisiologis tetap aktif sampai HCG mulai dibentuk dalam jumlah yang cukup untuk bertindak sebagai luteotrofik. Sejumlah HCG yang dapat terukur timbul pada wanita hamil pada hari ke-5 sampai 16 setelah ovulasi, tetapi titer HCG tidak mencapai puncaknya sampai hari kehamilan yang ke-35 sampai 50 (Nalbandov, 1990).
HCG merupakan glikoprotein yang jauh lebih besar dengan berat molekul kira-kira 45.000 Dalton, tetapi lebih banyak mengandung residu gula dibandingkan dengan glikoprotein pituitary. Sifat-sifat khusus HCG yang diisolasi cenderung kurang seragam dibandingkan dengan sifat-sifat khusus hormon glikoprotein yang berasal dari pituitary, karena degradasi terutama rantai samping karbohidratnya dapat terjadi selama pembentukan urin. Hormon kehamilan ini hanya ditemukan pada tubuh seorang wanita hamil yang dibuat oleh embrio segera setelah pembuahan dan karena pertumbuhan jaringan plasenta . Hormon kehamilan yang dihasilkan oleh villi choriales ini berdampak pada meningkatnya produksi progesteron oleh indung telur sehingga menekan menstruasi  dan menjaga kehamilan. Produksi HCG akan meningkat hingga sekitar hari ke 70 dan akan menurun selama sisa kehamilan. Hormon kehamilan HCG mungkin mempunyai fungsi tambahan, sebagai contoh diperkirakan HCG mempengaruhi toleransi imunitas pada kehamilan. Hormon ini merupakan indikator yang dideteksi oleh alat test kehamilan  yang melalui air seni. Jika, alat test kehamilan mendeteksi adanya peningkatan kadar hormon HCG dalam urine, maka alat test kehamilan akan mengindikasikan sebagai terjadinya kehamilan  atau hasil test positif.
A. Prosedur Kerja       :          
1. Menyediakan sembilan ekor katak bengkerok ( Bufo Vulgaris ) jantan dewasa, ciri-ciri katak jantak antara lain : pada telapak kaki depan terdapat penebalan warna hitam, pada kulit leher bagian ventral terdapat warna agak merah kekuningan, warna tubuh biasanya agak gelap di banding betina.
2. Merangsang dengan menggunakan lidi berbungkus kapas pada bagian kakinya kemudian kalau keluar sesuatu menarunya pada objek , dan periksa dengan mikroskop. Jika sesuatutersebut sperma maka yang harus dilakukan adalah membersikannya terlebih dahulu. Tiga katak digunakan untuk penyuntikkan urine ibu hamil 5 cc, 3 cc, dan 1 cc. Enam katak lainnya digunakan untuk penyuntikkan urine dengan pengenceran aquadest
3. Menyiapkan 5 cc, 3 cc, dan 1 cc urine wanita hamil kemudian gunakan pompa dan jarum suntik ( spuit ) untuk menyuntikkan urine tersebut secara langsung ( d ibawah kulit ) dengan cara mencubit / menarik kulit katak kemudian suntikkan. Biasanya untuk menyuntikkan ini dipilih tempat untuk kulit punggung.
4. Pengenceran urine :
Siapkan enam buah tabung. Masing-masing tabung di isi dengan aquadest dengan volume :
tabung 1          :           4 cc aquadest
tabung 2          :           2 cc aquadest
tabung 3          :           3 cc aquadest
tabung 4          :           2 cc aquadest
tabung 5          :           2 cc aquadest
tabung 6          :           2cc aquadest.
Pipet 1 cc urine ibu hamil , kemudian masukkan kedalam tabung 1 lalu homogenkan. Selanjutnya dari tabung 1, pipet 2 cc urine pengenceran dan masukkan ke tabung 2. Dari tabung 2, pipet 2 cc urine pengenceran, lalu masukkan kedalam tabung 3. Lakukan  pengerjaan yang sama pada tabung 4, 5, dan 6. Sehingga di dapatlah nilai titer dari tabung 1 sampai 6 adalah 1/5 , 1/10, 1/25, 1/50, 1/100, dan 1/200.
5. Memipet 1 cc urine pengenceran dari tiap tabung, lalu disuntikkan kepada katak Bufo vulgaris.
6. Mengembalikan katak pada tempatnya, kemudian menunggu kurang lebih satu setengah jam untuk melihat reaksinya. Setelah itu merangsang bagian kloakan dengan lidi, jika keluar sesuatu kemudian periksa dengan mikroskop. Buatlah katak merasa nyaman saat masa inkubasi dan perangsangan. Karena hal ini akan memudahkan bagi katak untuk mengeluarkan spermanya.

B.     Hasil Pengamatan       :
Volume Urine
Hasil
5 cc
(+) ada sperma
3 cc
(+) ada sperma
1 cc
(+) ada sperma

 
Titer
Hasil
1/5
(+) ada sperma
1/10
(+) ada sperma
1/25
(-) tidak ada sperma

C.     Pembahasan    :
Reaksi ini dapat negatiff  disebabkan oleh beberapa hal :
1. Praktikan kurang tepat dalam menyuntikkan jumlah urine, sehingga jumlah urine yang masuk kurang banyak atau malah berlebihan.
2. Kurangnya ketepatan praktikan dalam cara menyuntikkan urine, bisa jadi pada saat penyuntikan terjadi, banyak urine yang tidak masuk atau keluar dari area yang diinginkan.
3. Praktikan kurang teliti, bagian manakah dari tubuh katak yang seharusya disuntik (ini juga sangat berpengaruh terhadap reaksi yang dihasilkan akan bersifat positif atau pun negatif.
4. Urine umur kehamilan yang dipilih kurang sesuai (masih mengandung HCG atau tidak).
5.  Kurang teliti dalam meggunakan waktu (waktu yang digunakan berlebih atau bahkan kurang), sehingga ketika waktu pada saat pengamatan kurang, maka urine wanita hamil tersebut belum bereaksi pada tubuh katak atau sebaliknya


D.    Kesimpulan
Berdasarkan praktikan yang dilakukan diatas bahwa ibu tersebut dinyatakan positif hamil dengan kadar HCG yang tinggi yaitu pada urine dengan pengenceran 1/10.

E.     PUSTAKA
www.bidanku.com akses tanggal 14 April 2012

 Mengetahui                                              Palembang , 19   April 2012
Dosen Pembimbing,                                              Praktikan ,

1. Dr. Billy Setya Negara,MPHM
2. Hamril Dani, S.Pd                                                               Septi Wulandari
3. Drs. Refai Ibrahim, M.Kes                                                 PO.71.34.0.10.043
4. Yusneli, AMAK, S.Pd.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar